Bimas Islam: Mulai Akhir Juli 2024, Calon Pengantin Wajibkan Ikut Bimbingan Perkawinan

    Bimas Islam: Mulai Akhir Juli 2024, Calon Pengantin Wajibkan Ikut Bimbingan Perkawinan
    Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Sucipto

    JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama akan mewajibkan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) sebagai syarat bagi calon pengantin untuk melangsungkan pernikahan. Keputusan itu didasarkan pada Surat Edaran Dirjen Bimas Islam No. 2 Tahun 2024 tentang Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin.

    Kasubdit Bina Keluarga Sakinah, Agus Suryo Suripto mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi mengenai aturan tersebut hingga akhir Juli 2024.

    "Kami membutuhkan waktu enam bulan untuk menyosialisasikan aturan ini hingga Juli mendatang, dengan melibatkan kepala KUA, penghulu, dan penyuluh dalam kegiatan SAPA KUA, " jelasnya di Jakarta, Senin (25/3/2024).

    Setelah periode sosialisasi berakhir, calon pengantin yang tidak mengikuti Bimwin tidak akan bisa mencetak buku nikahnya hingga mengikuti Bimwin terlebih dahulu. Suryo meyakini, aturan ini sangat penting demi ketahanan keluarga di Indonesia.

    "Tujuan kami adalah meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, jangan ragu menyampaikan pada calon pengantin bahwa mengikuti Bimwin adalah kewajiban, " jelasnya.

    Suryo menambahkan, kebijakan ini juga merupakan langkah untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

    "Bimwin akan menjadi kewajiban tanpa pengecualian bagi calon pengantin. Hal ini merupakan salah satu upaya menurunkan stunting dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, " tandasnya. (Ba/Mr)

    bimas islam
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Hamdan Juhanis: Sedekah Pohon

    Artikel Berikutnya

    Jadi Buronan di Negaranya, Seorang WN Tiongkok...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Syukuran, Pedagang Soto Branggahan Gelar Nyoto Bareng Mas Dhito
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    KPU Kab Kediri Mulai Distribusi Logistik di 26 Kecamatan
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Tags